BANGUNG RUANG SISI LENGKUNG
Di
sekitar kita banyak dijumpai benda-benda yang merupakan refleksi dari
bangun ruang sisi lengkung. Bahkan benda-benda tersebut sering kita
gunakan baik sebagai peralatan maupun permainan. Sebut saja bola,
kelereng, kaleng minuman, bedug, terompet, dan corong. Jika demikian,
benda-benda tersebut tidak asing lagi bagi kita. Benda-benda tersebut
merupakan refleksi dari bangun ruang yang berupa bola, tabung, dan
kerucut. Akan lebih menyenangkan jika kita dapat mengetahui berapa
banyak benda-benda tersebut menampung udara, air, serta berapa panjang
dan luas kulit bola atau kaleng tersebut. Untuk itu kita akan pelajari
lebih lanjut dalam bab Bangun Ruang Sisi Lengkung. Setelah mempelajari
bab ini diharapkan kalian dapat mengidentifikasi unsur-unsur tabung,
kerucut, dan bola serta menghitung luas selimut dan volume bangun
tersebut. Yang tak kalah penting adalah kalian dapat memecahkan masalah
yang berkaitan dengan bangun ruang tersebut.
A. Tabung (Silinder)
Perhatikan gambar di samping. Bentuk apakah yang dimanfaatkan alat musik tersebut. Mengapa drum selalu berbentuk tabung?
1. Unsur-unsur Tabung dan Melukis Jaring-jaring Tabung
Sebelum kita mempelajari lebih lanjut
mengenai tabung, coba sebutkan benda-benda di sekitar kalian yang
berbentuk tabung. Berikut ini akan kita pelajari berbagai hal tentang
tabung.
a. Unsur-unsur Tabung
Dapatkah kalian menyebutkan unsur-unsur sebuah tabung? Agar dapat menjawabnya, lakukanlah kegiatan berikut.
Dari
kegiatan tersebut kita akan dapat mengetahui unsur-unsur tabung. Salin
dan isikan unsur-unsur itu pada tempat yang tersedia.
a. Tinggi tabung ....
b. Jari-jari alas tabung ... dan jari-jari atas tabung ....
c. Diameter alas tabung ... dan diameter atap tabung ....
d. Alas dan atap tabung berupa bidang datar yang berbentuk ....
e. Selimut tabung berupa bidang lengkung. Apabila dibuka dan dilembarkan berbentuk ....
b. Jaring-jaring Tabung
Dari kegiatan sebelumnya kita dapat mengetahui bahwa tabung atau silinder tersusun dari tiga buah bangun datar, yaitu:
a. dua buah lingkaran sebagai alas dan atap silinder,
b. satu buah persegi panjang sebagai bidang lengkungnya atau selimut tabung.
Rangkaian
dari ketiga bidang datar itu disebut sebagai jaring-jaring tabung. Coba
kalian gambarkan jaring-jaring dari kaleng tersebut. Apakah kalian
mendapatkan jaring-jaring tabung seperti gambar berikut?
Gambar
2.3 menunjukkan jaring-jaring sebuah tabung dengan jari-jari alas dan
atapnya yang berupa lingkaran adalah r dan tinggi tabung adalah t.
Jaring-jaring tabung terdiri atas:
a.
Selimut tabung yang berupa persegi panjang, dengan panjang selimut sama
dengan keliling lingkaran alas tabung 2πr dan lebar selimut sama dengan
tinggi tabung t.
b. Dua lingkaran dengan jari-jari r.
2. Menghitung Luas Selimut dan Volume Tabung
Sebuah benda berbentuk tabung memiliki
jari-jari r dan tinggi t. Jika kalian ingin membuat tabung dari kertas
yang ukurannya tepat sama dengan ukuran benda tersebut, berapakah luas
kertas yang kalian perlukan? Untuk menjawabnya, pelajari uraian materi
berikut.
a. Luas Selimut
Dengan
memerhatikan gambar 2.3, kita dapat mengetahui bahwa luas seluruh
permukaan tabung atau luas sisi tabung merupakan jumlah dari luas alas
ditambah luas selimut dan luas atap. Untuk lebih jelasnya perhatikan
gambar jaring-jaring tabung sekali lagi.
Sehingga kita dapatkan rumus:
b. Volume Tabung
Tabung
merupakan pendekatan dari prisma segi-n, dimana n mendekati tak hingga.
Artinya, jika rusuk-rusuk pada alas prisma diperbanyak maka akan
membentuk sebuah tabung dimana hanya mendekati satu bidang alas, satu
bidang atas dan satu sisi tegak. Karena alas dan tutup tabung berbentuk
lingkaran maka volume tabung adalah perkalian luas daerah lingkaran alas
dengan tinggi tabung.
B. Kerucut
1. Unsur-unsur Kerucut dan Melukis Jaring-jaring Kerucut
Perhatikan
gambar di samping. Pernahkan kalian melihat bangunan ini? Jika kita
cermati bentuknya, bangunan tersebut merupakan refleksi dari bangun
ruang dengan sisi lengkung yaitu kerucut.
a. Unsur-unsur Kerucut
Untuk lebih memahami unsur-unsur kerucut, dapat kita ilustrasikan seperti pada gambar 2.5 berikut.
Dengan mengamati gambar tersebut, kita dapat mengetahui unsur-unsur kerucut dengan melengkapi pernyataan berikut.
1) Tinggi kerucut = ….
2) Jari-jari alas kerucut = ….
3) Diameter alas kerucut = ….
4) Apotema atau garis pelukis = ….
b. Jaring-jaring Kerucut
Berdasarkan
kegiatan dan gambar di atas kita ketahui bahwa kerucut tersusun dari
dua bangun datar, yaitu lingkaran sebagai alas dan selimut yang berupa
bidang lengkung (juring lingkaran). Kedua bangun datar yang menyusun
kerucut tersebut disebut jaring-jaring kerucut. Perhatikan gambar
berikut.
Gambar
2.6(a) menunjukkan kerucut dengan jari-jari lingkaran alas r, tinggi
kerucut t, apotema atau garis pelukis s. Terlihat bahwa jaring-jaring
kerucut terdiri atas dua buah bidang datar yang ditunjukkan gambar 2.6
(b) yaitu:
a. selimut kerucut yang berupa juring lingkaran dengan jari-jari s dan panjang busur 2πr,
b. alas yang berupa lingkaran dengan jari-jari r.
2. Menghitung Luas Selimut dan Volume Kerucut
Dapatkah kalian menghitung luas bahan yang diperlukan untuk membuat kerucut dengan ukuran tertentu? Perhatikan uraian berikut.
a. Luas Selimut
Dengan
memerhatikan gambar, kita dapat mengetahui bahwa luas seluruh permukaan
kerucut atau luas sisi kerucut merupakan jumlah dari luas juring
ditambah luas alas yang berbentuk lingkaran. Untuk lebih jelasnya
perhatikan jaring-jaring kerucut ini.
Jadi luas juring TAA1 atau luas selimut kerucut dapat ditentukan.
Karena luas selimut kerucut sama dengan luas juring TAA1 maka kita dapatkan:
Sedangkan luas permukaan kerucut
= luas selimut + luas alas kerucut
= πrs + πr2
= πr (s + r)
Jadi
dengan r = jari-jari lingkaran alas kerucut
s = garis pelukis (apotema)
b. Volume Kerucut
Kerucut
dapat dipandang sebagai limas yang alasnya berbentuk lingkaran. Oleh
karena itu kita dapat merumuskan volume kerucut sebagai berikut.
Hubungan antara r, t dan apotema (s) adalah s2 = r2 + t2
c. Luas Selimut dan Volume Kerucut Terpancung
1) Luas selimut
Luas
selimut kerucut terpancung adalah luas kerucut besar dikurangi luas
selimut kerucut kecil. Kerucut besar ACC' mempunyai tinggi t
1, jari-jari r, dan apotema s
1. Sedangkan kerucut kecil ABB' mempunyai tinggi t
2, jari-jari r
2, dan apotema s
2. Luas selimut kerucut terpancung adalah luas selimut kerucut besar dikurangi luas selimut kecil.
C. Bola
Perhatikan
gambar di samping. Mengapa dalam olahraga bowling, benda yang
dilemparkan berbentuk bola? Apakah kelebihannya sehingga benda-benda
berbentuk bola digunakan dalam olahraga sepak bola, bola voli, bowling,
dan billiard? Agar dapat lebih mengenal bangun bola, pelajarilah materi
berikut ini.
1. Unsur-unsur Bola
Perhatikan gambar berikut.
Suatu
lingkaran diputar setengah putaran dengan diameter sebagai sumbu
putarnya akan diperoleh bangun ruang seperti gambar 2.10 (b). Bentuk
bangun yang demikian disebut bola dengan jari-jari bola r dan tinggi d.
2. Menghitung Luas Selimut dan Volume Bola
Sebelum mempelajari luas selimut dan volume bola, lakukanlah kegiatan berikut.
Ternyata
dari kegiatan di atas kita dapat merumuskan luas selimut atau permukaan
(sisi) bola. Jika jari-jari alas tabung tersebut r dan tingginya sama
dengan diameter d, maka luas selimut atau sisi bola dengan jari-jari r
adalah:
D. Hubungan Volume Bangun Ruang Sisi Lengkung dengan Jari-jari
Pada rumus mencari volume bangun ruang
sisi lengkung, semua tergantung pada unsur-unsur bangun tersebut,
misalnya jari-jari dan tinggi bangun tersebut.
1. Perbandingan Volume Tabung, Kerucut, dan Bola karena Perubahan Jari-jari
a. Perbandingan Volume Tabung
Apabila
ada dua buah tabung dengan tinggi yang sama, tetapi jari-jari berbeda,
maka perbandingan kedua volume tabung sama dengan perbandingan kuadrat
masing-masing jari-jarinya.
b. Perbandingan Volume pada Kerucut
Apabila
ada dua buah kerucut dengan tinggi sama, tetapi jari-jari alasnya
berbeda, maka perbandingan volume kedua kerucut dengan perbandingan
kuadrat masing-masing jari-jarinya.
c. Perbandingan Volume pada Bola
Apabila
ada dua buah bola dengan jari-jari yang berbeda, maka perbandingan
volumenya sama dengan perbandingan di pangkat tiga dan masing-masing
jari-jarinya.
2. Selisih Volume Tabung, Kerucut, dan Bola karena Perubahan Jari-jari
a. Selisih Volume pada Tabung
Sebuah tabung dengan jari-jari lingkaran alas r1 dan tinggi t diperbesar sehingga jari-jari lingkaran alas menjadi r2 dengan r2 > r1 dan tinggi tetap. Maka berlaku:
b. Selisih Volume pada Kerucut
Sebuah kerucut dengan jari-jari lingkaran alas r1 dan tinggi t diperbesar sehingga jari-jari lingkaran alas menjadi r2 dengan r2 > r1 dan tinggi tetap. Berlaku:
Jadi selisih volumenya:
dengan r1 = jari- jari awal r2 = jari-jari setelah diperbesar Bagaimana jika jari-jari kerucut diperpanjang sebesar k satuan? Ternyata berlaku r2 = r1 + k, sehingga:
c. Selisih Volume pada Bola
Sebuah bola dengan jari-jari r1 diperbesar sehingga jarijarinya menjadi r2 dengan r2 > r1. Berlaku:
Jadi selisih volumenya:
dengan r1 = jari-jari awal, r2 = jari-jari setelah diperbesar
Bagaimana jika jari-jari bola diperpanjang sebesar k satuan? Ternyata berlaku r2 = r1 + k, sehingga: